Jumat, 28 September 2012

Jenis-jenis Error Pada kamera DSLR Nikon Dan Solusinya

,


Cara mengatasi kamera errorJenis-jenis Error Pada kamera DSLR Nikon Dan Solusinya - Sebagai orang yang sering berkutat dengan Kamerapasti kita Sering mengalami dimana pada Kamera kita muncul pesan Error. Nah pada postingan kali ini saya akan Membahas macam-macam pesan Error Pada kamera DSLR Nikon. sepertiNikon D3000, D5000, D40/D40x, D60, D80, D90, D300/D300s, D700, D3 maupun D3s menampilkan pesan error spesifik saat muncul masalah didalam kamera.Saat sebuah pesan error muncul, sebenarnya itu adalah niat baik dari produsen kamera untuk mengurangi kebingungan dan membantu anda memecahkan masalah yang muncul, jadi jangan panik.

Berikut beberapa Cara Mengatasi ERROR pada Kamera DSLR Nikon ::


Pesan “Err” yang Berkedip

Saat melihat pesan tersebut muncul di panel LCD atas maupun bagian belakang, itu menunjukkan adanya fungsi kamera yang tidak normal. Bukan berarti kamera-nya jelek. Error ini muncul lumayan sering pada kamera DSLR Nikon gres yang kadang antar koneksi elektronisya mengandung minyak dari proses manufakturing. Dan pesan “Err” ini lumayan mudah disembuhkan.

Yang perlu anda lakukan adalah mematikan kamera, melepas lensa dan membersihkan sambungan kontak antara kamera dan lensa dengan lap bersih dan kering. Kalau setelah itu pesan “Err” masih muncul, coba lepaskan batere lalu pasang lagi. Kalau setelah langkah ini pesan “Err” masih muncul, jangan panik, bawa kamera anda ke service center Nikon.

Pesan “fEE” Berkedip

Pesan ini hanya muncul saat kita menggunakan lensa generasi tua seperti Nikon 50mm f/1.4D yang dilengkapi ring aperture dan ring tersebut tidak diset di posisi aperture minimum. Saat mengganti lensa, mungkin secara tidak disengaja anda memutar ring aperture pada lensa, sehingga memicu pesan error.
Solusinya adalah dengan memutar ring aperture pada posisi f-angka terbesar (bukaan minimum), seperti pada f/16 pada lensa diatas.

Pesan Segitiga dengan huruf “F”

Saat anda melihat sebuah segitiga kecil yang diikuti huruf “F”, ini artinya kamera tidak bisa mendeteksi keberadaan lensa. Jika saat ini lensa sudah terpasang, coba pastikan posisi lensa sudah terpasang dengan benar dan terkunci dengan baik. Coba juga untuk melepas lensa dan lalu memasangnya lagi sampai pesan tersebut hilang.

Pesan (-E-) Yang Terus Menerus

Ini artinya memory card tidak ditemukan di kamera. Kalau anda yakin memory card sudah terpasang, coba keluarkan dan pasang lagi lalu amati hasilnya. Coba juga gunakan memory card lain siapa tahu memory card yang ini sudah ngadat. Jika pesan terus muncul bagaimanapun anda mengatasinya, ada kemungkinan koneksi dudukan pin memroy card didalam sudah bengkok atau rusak. Kalau ini yang terjadi, mau tidak mau anda harus membawanya ke service center.

Pesan “CHA/CHR” Berkedip

Pesan error ini mengindikasikan adanya masalah denga memory card. Penyebab utama pesan ini muncul adalah saat kita mengimport foto dari memory card ke komputer, kit lalu menghapusnya lewat komputer dan bukan memformatnya di kamera. Menghapus file tanpa memofrmat bukanlah langkah yang tepat, dan banyak kamera DSLR menjadi bermasalah dengan ini.

Hal terbaik yang bisa anda lakukan adalah dengan memformat memory card di kamera dan bukan di komputer. Kalau anda tidak tahu cara memformat meory card di kamera, baca manual kamera anda.


"Information" icon error message. Jika Anda melihat "i" di lingkaran, menunjukkan salah satu dari tiga kemungkinan . Pertama, baterai habis, cobalah mengisinya. Kedua, kartu memori mungkin penuh atau terkunci. Ketiga, kamera mungkin telah mendeteksi bahwa salah satu subyek foto berkedip saat foto itu ditembak, memungkinkan Anda untuk menembak foto lagi.
Shutter Release Error.  dengan kamera DSLR Nikon menunjukkan shutter release macet. Periksa tombol rana untuk setiap benda asing atau kotoran lengket yang bisa merekat pada  tombol rana. Bersihkan tombol dan coba lagi.
This Image Cannot Be Deleted error message. Gambar yang Anda coba untuk di  hapus telah dilindungi melalui perangkat lunak dalam kamera. Anda akan perlu untuk menghapus label perlindungan dari gambar sebelum Anda dapat menghapusnya.
  


Itulah beberapa Solusi Untuk mengatasi Error Pada kamera DSLR Nikon, Semoga beranfaat buat Fotografer Semua. Salam Jepret....

Apa Kelebihan Lensa Nikon 70-300mm VR ?

,


Lensa Nikon 70-300mm VR
Lensa Nikon 70-300mm VR
Kelebihan Lensa Nikon 70-300mm VR - Sobat aziscs1 semua pasti sudah tidak asing lagi dengan lensa 70-300 VR  terutama Para nikon mania, Apa sih kelebihan lensa 70-300mm VR. 
 
 Bagi Sobat aziscs1 yang masih belum  tau apa itu VR...! saya akan sedikit jelaskan , VRadalah Vabration Reduction yaitu teknologi stabilizer pada lensa untuk meminimalisir getaran pada saat mengambil gambar pada kecepatan atau Speed rendah pada kamera. 
Kamera Nikon dengan Lensa Nikon 70-300mm VR
 
Stabilizer sangat di perlukan pada lensa Zoom. Maka tidak ada salah nya anda menggunakanlensa nikon 70-300mm VR. Lensa VR sangat berpengaruh terhadap kualitas gambar, apalagi pada lensa Zoom Seperti Nikon 70-300mm, Pada Posisi Zoom Akan terasa getaran pada saat kita mulai membidik objek.
Kita dapat disimpulkan kelebihan dari lensa nikon 70-300mm VR adalah keunggulan dari kualitas gambar yang dihasilkan lumayan tajam. selain dari bahan baku yang digunakan juga stabilizer pada lensa ini maka tidak diragukan lagi lensa ini juga memiliki keunggulan dan tahan lama.

Semoga bermanfaat dan menambah keyakinan Kalian sebelum membelinya. 

Nikon D600, kamera DSLR full frame terkecil

,


Kamera Nikon D600Nikon D600, kamera DSLR full frame - Satu lagi kamera terbaru dikeluarkan oleh Perusahaan NIKON, Kamera tersebut adalah Nikon D600, kamera DSLR full frame terkecil dan dengan harga paling murah dibanding DSLR full frame lain yang ada dipasaran. 

Nikon D600 memiliki resolusi 24 Megapiksel, sensor CMOS 36/24 mm full frame dan beragam fitur yang dipinjam dari Nikon D800 dan memasukkannya ke dalam bdoy kamera yang mirip dengan Nikon D7000. Mari kita lihat berapa spesifikasi dan fitur kunci, serta kenapa dia jauh lebih murah dibanding kamera DSLRfull frame lain.

kelebihan Kamera Nikon D600

Harga Kamera Nikon D600 di Banjarmasin

Spesifikasi Utama Dan fitur Terbaru Nikon D600

Beberapa spesifikasi utama Nikon D600:
  • Sensor CMOS full frame 35.9 x 24mm
  • Resolusi maksimum: 6016 x 4016
  • Piksel efektif: 24.3 megapiksel
  • ISO: 100 -6400 (50 – 25600 boost)
  • Format file: NEF (RAW) 12 atau 14 bit, Tiff dan Jpeg
  • Autofokus: contrast detect (sensor), phase detect, multi, center, selective, tracking, single, continous, face cetect, live view
  • Jumlah titik fokus: 39
  • Mount Lensa: Nikon F
  • 3 Inchi LCD 921k dot TFT
  • Viewfinder: optik, 100 % coverage, 0.7x perbesaran
  • Shutter speed: 30 – 1/4000
  • Mode metering: Multi, center weighted, average, spot
  • Flash sync speed: 1/200 detik
  • 1080p full DH video, mono speaker dan mono mikrofon
  • Water and dust resistant
  • Body dari magnesium alloy
  • Rating shutter count: 150 ribu
Nikon D600 dibandrol dengan harga US$ 2100, jauh lebih murah dibanding Nikon D800 ataupun Canon 5D Mark III. Kamera ini akan tersedia mulai akhir September 2012.

Itulah sedikt Preview Kamera Nikon D600, semoga bermanfaat.

5 Tips Fotografi Bagi Pengguna Instagram

,


Tips Fotografi untuk Pengguna Instagram - Dengan berbekal kamera ponsel di tangan dan aplikasi Instagram di dalamnya, siapapun bisa bebas berkreasi dalam aktivitas memotret obyek yang diinginkan.

Namun, jika menginginkan hasil bidikan menarik dan tidak terkesan 'asal jepret', tentunya dibutuhkan sejumlah kiat memotret. Ingin tahu apa saja kiat yang dimaksud?

Fotografi untuk Pengguna Instagram
Fotografi untuk Pengguna Instagram

Beberapa Instagrammer yang dipilih GeekSugar berikut tak segan-segan membagi ilmunya pada mereka yang ingin lebih serius mendalami kegiatan memotret dengan Instagram.

1. Pakai Lensa Tambahan

Lensa tambahan menjadi 'senjata' pengguna Instagram dengan nama Moniqua ini. Lensa yang dipasangkan di piranti iPhone, membantunya mendapatkan detail sekecil apapun dari obyek yang dibidik.



Tak hanya lensa, posisi memotret juga tak kalah penting. Misalnya untuk mendapatkan foto buah blueberrynya ini.

"Saat aku mengambil foto makro, aku selalu memakai aplikasi dasar kamera karena cepat dan sederhana. Namun untuk mendapatkan bidikan makro yang sempurna, aku harus berada di posisi yang tak normal. Dalam kasus ini, posisiku sangat dekat dengan blueberry sampai-sampai lensaku menyentuh air. Memang hal ini tidak nyaman, tapi sebagai gantinya aku mendapatkan bidikan yang sempurna," ujarnya.

2. Underexpose dan Pakai Beberapa Filter

Foto yang overexposure kerap menghilangkan detail yang kita inginkan di foto, seperti saat memotret langit cerah, namun malah tidak mendapatkan foto bentuk awan.

Kamera di ponsel memiliki keterbatasan, salah satunya untuk kasus ini. Akan tetapi tak perlu khawatir, karena Chrisozer memiliki jalan keluarnya.



"Aku malah sengaja mengambil gambar yang underexposed, karena jika tidak, elemen seperti awan akan 'lewat'. Untuk melakukan underexpose, cukup lakukan tap dan tahan di bagian area yang cerah, di mana hal ini akan mengunci fokus dan exposure. Kamu lantas akan bebas mengatur bidikan tanpa harus cemas piranti berpindah ke exposure yang tidak diinginkan," lanjutnya.

Untuk menghasilkan foto di atas, Chrisozer memakai lebih dari satu aplikasi yakni Snapseed, Camera+, PhotoForge2 dan Instagram.

3. Jangan Puas dengan 1 Bidikan

Sebagian besar iPhoneographer mengambil beberapa bidikan dengan pirantinya dan baru menguploadnya ke Instagram belakangan. Salah satunya adalah Takinyerphoto.

Ia mengatakan," Rata-rata, aku mengambil 30-50 bidikan dalam sehari namun aku hanya memposting 4 atau 5 bidikan ke Instagram. Tak semua obyek yang kita bidik menghasilkan foto yang bagus, terutama bagi pemula. Namun dengan latihan dan kesabaran, kamu akan menemukan stylemu sendiri," ujarnya seperti dikutip detikINET dari GeekSugar, Rabu (5/9/2012).

4. Melakukan Komposisi

Bagi pengguna Instagram yang memakai nama danhole ini, komposisi itu sangat penting. "Aku sangat menghargai komposisi, dan saranku untuk kalian adalah memberikan perhatian lebih pada aturan rule of thirds," ujarnya.

5. Self Portrait 

Dengan semua filter yang disajikan Instagram, semua pengguna bisa menghasilkan foto-foto menawan, termasuk self portrait. Tentunya, self portrait yang dibahas di sini memakai angleyang menarik.



Bagi IGer safesolvent, ia lebih suka melakukan self portrait dari jarak jauh sehingga fotonya tidak bisa dibilang 'biasa'. Caranya? Selain melakukan pengaturan komposisi, ia juga memakai fitur timer delay milik Camera+ sebelum mempostingnya ke Instagram. Lihat saja hasilnya di atas.

Itulah beberapa Tips Fotografi untuk Pengguna Instagram , semoga bermanfaat Buat Sobat aziscs1 pengguna Android.

Sumber : http://inet.detik.com

video tutorial Cara Instal dan Download Canon EOS 7D Firmware v2

,


Download Canon EOS 7D Firmware v2video tutorial Cara Instal dan Download Canon EOS 7D Firmware v2 - Kamera Canon EOS 7D adalah salah satu kamera terbaik yang dikeluarkan Canon. Para pengguna kamera inipun pasti lumayan banyak juga, terutama yang senang dengankamera merk canon ini.

Pada postingan kali ini saya akan memberikan video tutorial bagaimana Cara Instal dan Download Canon EOS 7D Firmware v2. Sebernarnya sih caranya sangat mudah, tinggal Download terus Copy Paste ke Memory card Camera terus ikuti langkah instalnya.

Fungsi dari update Firmware v2 Untuk Canon 7D adalah Memperbaiki fungsi editing file RAW, resizing JPG file dan meningkatkan kemampuan burst speed.

Camera Canon 7D sudah 3 tahun dirilis, sampai saat ini masih favorit dan mendapatkan update.  Kecepatan Canon 7D mampu mengambil gambar RAW nonstop 25 file sekaligus atau 130 file JPG nonstop.

Agar lebih mudah mengikutinya silahkan simak video tutorial Cara Instal dan Download Canon EOS 7D Firmware v2 berikut :

 Semoga videotutorial Cara Instal dan Download Canon EOS 7D Firmware v2 ini bermanfaat buat teman-teman fotografer khususnya pengguna Canon.

Kamis, 05 Januari 2012

Foto Wedding

,
Job List wajib untuk Foto Wedding
Ini daftar take foto yang harus diambil buat foto kawinan pada umumnya..
aku susun berdasarkan pengalaman. biasanya list ini aku kasih ke fotografer freelance yang suka ngebantuin kalau aku motret wedding.
kalau ada yang kurang mungkin bisa dibantu melengkapi..
salam

LIST PHOTO WAJIB UNTUK DOKUMENTASI WEDDING

SEBELUM PENGANTIN HADIR
AKAD/PEMBERKATAN/RESEPSI

1.Ruangan
Pintu Masuk
Nama Gedung/Mesjid/Gereja
Suasana Ruangan
Ruangan Keseluruhan
Suasana Tamu
Suasana Saudara2

2.Dekorasi
Pelaminan Kosong
Bunga-Bunga
Pernak-Pernik Hiasan Ruangan
Meja Penerima Tamu
Souvenir
Untuk Akad : Meja Ijab Kabul
Untuk Gereja : Lilin, Alkitab, Altar,Salib
Karangan Bunga Ucapan Selamat

3.Makanan
Susunan Makanan
Gelas berisi Minuman warna warni
Stand-Stand Makanan
PENTING : INISIAL ES
Note : Perhatikan WB & Lighting

----------------------------------------------------
MAKE UP PENGANTIN

1.Perempuan
Sebelum Di make Up
Make Up Mata, bibir dsb (per-bagian)
Ekspresi keluarga yang ada disekitar
Baju Pengantin
Alat-Alat Make Up
Penata Rias
Pengantin Selesai di make up + POSE

2.Pria
Sebelum Di make Up
Make Up Mata, bibir dsb (per-bagian)
Ekspresi keluarga yang ada disekitar
Baju Pengantin
Alat-Alat Make Up
Penata Rias
Pengantin Selesai di make up + POSE

3.Keluarga Orang Tua & Saudara-Saudara Dekat Ekspresi

Note: Ajak Pengantin bercanda,
keceriaan pengantin adalah nilai point lebih

-------------------------------------------------------------------------

AKAD NIKAH

1.Pengantin
Suasana Lokasi & dekorasi Ruangan
Mobil Pengantin Jika Ada
Pengantin Memasuki ruangan
Ekspresi Keluarga
Suasana Tamu
Ekspresi Pengantin Wanita saat bersyahadat
Ekspresi Pengantin Pria saat mengucap Ijab Kabul
Pengantin, Saksi dan Penghulu Tanda Tangani Buku nikah
Pengantin Sungkem/Sujud ke Orang Tua
Pengantin Pria Memberikan Maskawin
Pengantin Saling Memakaikan Cincin
Pengantin memperlihatkan Cincin Kawin
Photo Bersama Keluarga
Pengantin Memperlihatkan Buku nikah

2.keluarga
Pose Formil
ekspresi tangis/haru keluarga

3.Pembawa Acara/pengisi Acara
Pidato
Membawakan doa
Penghulu dan saksi
Terutama ketika tanda tangan buku nikah.

4.Tamu/Keluarga
Untuk Foto bersama - Pose Formil
Tamu Keseluruhan/berkeliling
Suasana Makan
Kumpulan teman dan kerabat.

Note : Untuk agama lain, ikuti acara secara keseluruhan secara detail
Ambil Foto Sebanyak-banyaknya untuk pilihan terbaik di album

Untuk Agama Kristen/di Gereja, Perbanyak Candid
Perhatikan Lighting, WB dan Pose Bersama ( JANGAN DISTORSI )
Jangan Gunakan Speed Rendah Usahakan foto FREEZE !
Foto bersama keluarga JANGAN ADA YANG MEREM!perhatikan baik2.
Foto bersama keluarga ambil setidaknya 2 kali untuk backup!

---------------------------------------------------------------------------

LIPUTAN RESEPSI

1.Pengantin
Mobil Pengantin Jika Ada
Pengantin Memasuki ruangan
Pengantin Pidato/Menyanyi/Dsb
Pengantin Melempar Bunga
Pengantin Bersalaman dengan tamu/ Suasana
Pengantin berjalan2
Pengantin makan/minum
Pengantin berpose Mesra Di Pelaminan

2.keluarga
Pose Formil
Candid Orang Tua pihak pria/wanita

3.Pembawa Acara/pengisi Acara
M.C
Penyanyi
pembuka jalan penganten (untuk adat)
Pengiring Penganten
Panitia-Panitia
Pidato, nyanyi dan sebagainya

4.Tamu/Keluarga
Untuk Foto bersama - Pose Formil
Tamu-Tamu Menyerbu makanan/antrian makanan
Tamu-Tamu mengobrol
Kumpulan Teman dan Kerabat

Note :
Ambil Foto Sebanyak-banyaknya untuk pilihan terbaik di album
Ikuti Acara Secara Keseluruhan
Perhatikan Lighting - WB -dan Pose Bersama ( JANGAN DISTORSI )
Jangan Gunakan Speed Rendah Usahakan foto FREEZE ! (terutama Lempar Bunga)
Foto bersama keluarga JANGAN ADA YANG MEREM!

----------------------------------------------------------------------------

CANDID

1.Pengantin
Ekspresi Pengantin Pria
Ekspresi Pengantin Wanita
Ekspresi bersama/mesra dsb
Ekspresi keluarga
Close Up Keluarga Inti

Note :
Ambil Foto Sebanyak-banyaknya untuk pilihan terbaik di album
Kejar Pengantin Sebisa Mungkin
Perhatikan Lighting - WB
Kejar Ekspresi Bahagia/Sedih dsb
Buat Foto dengan ART yang tinggi.

------------------------------------------------------------------------

MINI STUDIO

1.Pasangan Pengantin
Pose Sendiri-sendiri
Pose Formil
Pose Mesra
Pose Gaya/Funky

2.keluarga
Pose Formil

Note :
Harap mengarahkan gaya pengantin agar tampak ok!
Ambil Take Yang Banyak untuk back Up/pilihan terbaik di album
Perhatikan tata lampu jangan ada bayangan di background
-----------------------------------------------------------------------

VIDEO SHOOTING
Album foto merupakan storyboard dari Video dokumentasi
Kedetilan dan Kualitas Video terutama Kecerahan gambar sangat penting
Kamera Minimal MD-10000, MD-9000 pada cahaya under gambar pecah
JANGAN PERNAH BERANI2nya SHAKING APALAGI GEMPA BUMI!
JANGAN PERNAH PAKE AUTO WB. set WB manual. perubahan WB pada setting auto (�10 detik) sering mengganggu
Perhatikan posisi Lampu. Jangan Backlight.
Jangan bermain-main dengan pergerakan kamera.dokumentasi bukan video art! (kecuali pesanan khusus).
Untuk 2 Video Harap Saling memperhatikan Posisi rekannya agar editing lebih mudah!
Minta ucapan selamat dari tamu-tamu yang kelihatan akrab dengan pengantin/keluarga.
Minta Pesan dari Orang tua dua belah pihak

---------------------------------------------------------------

NOTE : List ini adalah untuk acara wedding standard.
untuk lebih detail minta rundown acara.
jika ada bentuk acara khusus list foto akan bertambah.

Stage Fotografi

,

Pendahuluan


 Sample Image
Rika - Dreamer ( Canon EOS 400D - Tamron 28-75mm f2.8 )
 
Sharing ini saya tujukan bagi rekan rekan fotografer di bandung dan di jkt yang senantiasa memberikan masukan dan saran, HFB genk dan tetua2x yang suka ngasih kritik nan tajam di FN dan lainnya, thx guys ..:) Seiring dengan perkembangan dunia fotografi yang sangat pesat akhir akhir ini, banyak sekali fotografer yang berusaha mengabadikan momen konser musik di tanah air. Harga kamera DSLR yang makin lama makin terjangkau membuat masyarakat kita mulai menggandrungi hobi fotografi ini .Tulisan ini saya buat karena banyak diantara rekan rekan meminta tips dan trik seingkat mengenai topic yang cukup menarik,bernama fotografi panggung yang kadang juga disebut Concert Photography atau Stage Photography . Concert photography memerlukan latihan dan perencanaan, karena dalam prakteknya kita menangkap moment dengan kombinasi dari lampu lampu panggung , cahaya yang rendah dan terbatas, dan objek yang kadang bergerak tak terduga digabung dengan waktu pengambilan foto yang sangat terbatas. Hal ini fotografi panggung menjadi sesuatu yang unik dan kadang membuat frustasi seorang fotografer Disini saya mencoba untuk berbagi dengan rekan rekan mengenai pengalaman saya yang kebanyakan otodidak saja dan saya juga mengaku baru dalam tahapan belajar dan memulai serius menekuni hobby fotografi panggung ini 3 tahun kebelakang. Artikel ini mengenai foto panggung ini nantinya akan dibahas sedikit meliputi peralatan yang diperlukan, setting kamera yang sering saya digunakan, etika foto panggung dan terakhir post-processing.









Tiga lagu saja, dan NO FLASH

Saya mendokumentasikan beberapa konser musik akhir akhir ini dan hal tersebut memberikan passion tersendiri bagi saya, berbeda dengan foto produk, olahraga , modeling dan lainnya. Concert photography adalah tugas yang menantang dan fun, tapi dengan peralatan dan teknik yang kurang tepat , hasil foto dan dokumentasi yang nanti dihasilkan ,mungkin tidak tepat sesuai dengan harapan. Jujur saja , kadang selain kita bisa menikmati konser secara gratis kita juga bisa mendokumentasikan banyak moment penting dalam sebuah pertunjukan.

Bayangkan jika anda sedang berada dalam sebuah konser atau pertunjukan musik, anda berada diantara ratusan bahkan ribuan orang yang menghadiri konser itu, dan anda beruntung berada tepat di depan artis yang akan tampil . Jika anda penonton anda harus datang berjam jam sebelum pertunjukan untuk mendapat antrian di awal. Tapi bila anda seorang fotografer anda beruntung tidak usah mengantri sejak awal untuk mendapatkan moment terbaik dari pertunjukan dan menangkap energi dari artis yang akan tampil meliputi beberapa faktor yang membuat fotografi panggung ini juga merupakan tantangan bagi fotografer, meliputi gerakan dari artis yang unpredictable, cahaya lampu yang kadang mengganggu, disamping juga ada faktor low lighting, juga waktu pengambilan foto yang kadang dibatasi hanya tiga lagu saja .

Jika anda seorang fotografer dan jurnalis yang mengerti tentang aturan main dan etika foto panggung tentunya sudah terbiasa dengan pakem industry standard 'three songs’ dan aturan ‘no flash' . Tapi terkadang kita menemukan juga banyak fotografer dan penonton melanggar hal ini dan tentu saja mengganggu dari penampilan sang artis sendiri. Biasanya waktu yang diberikan pada fotografer sekitar 10 menit untuk berada tepat di depan panggung dan meng capture moment yang ada termasuk lampu lampu panggung yang memberikan nuansa artistik yang dramatis dan indah . Alasan lain yang mendukung tidak diperbolehkannya penggunaan flash pada fotografi panggung adalah lampu dari kamera / flash ini akan bentrok dengan detail yang diberikan oleh lampu lampu yang ada di panggung sehingga hasil foto nya akan terlihat flat dan tidak berkesan ada ‘energy’ yang keluar dari artis yang sedang tampil karena didukung oleh lampu panggung tadi. Alasan lain adalah, flash memiliki waktu recycle yang relatif lambat untuk menangkap momen yang ada di panggung.

Persiapan

Persiapan ini dalam artian, bukan hanya dari gears atau peralatan fotografi yang akan kita bawa, namun meliputi juga hal hal pendukung, seperti ID pers atau kartu Identitas lainnya yang membolehkan kita membawa kamera selama konser dan mendokumentasikan pertunjukan tersebut. Jika kita mengantisipasi untuk mengganti lensa selama pertunjukan, bawalah tas yang bisa mengakomodir hal tersebut, dan usahakan se-sederhana dan seaman mungkin dan sering lah berlatih untuk cepat mengganti lensa jika diperlukan. Namun bila anda memiliki body camera lebih dari satu, ada baiknya memasang satu body camera dengan lensa wide dan lensa tele pada body camera yang lain . Jangan lupa cek memory card bila menggunakan kamera digital , atau cadangan film bila menggunakan kamera analog dan terakhir adalah cek batere cadangan bila diperlukan. Ada baiknya untuk hal hal pendukung ini, disimpan di tempat yang mudah terjangkau oleh tangan, bisa di saku celana atau bisa juga menggunakan rompi fotografer, karena kita melakukan kegiatan foto panggung ini di posisi yang berdesak desakan dan gelap, sehingga kita harus semudah dan seaman mungkin nantinya dalam menyiapkan segala sesuatunya.

Gear

Gear yang biasa saya gunakan :  Body Kamera : Canon EOS 400D , Lensa : Canon EF- 70-200 f4.0L/USM, Tamron 17-50mmf2.8 XR Di II dan Tokina 12-24 f4.0 AT-x AF

Kamera

Kini , hampir semua fotografer menggunakan Digital SLR, Ada baiknya kita menggunakan kamera yang bekerja baik di ISO tinggi untuk mendapatkan hasil yang baik, nantinya kita banyak menggunakan ISO 800 keatas. Karena saya menggunakan kamera Canon, saya menggunakan Canon EOS 400D yangmasih masuk kategori entry level namun untuk ISO 800 masih cukup baik menangani noise, namun bila terpaksa kadang saya menggunakan ISO 1600 yang memang menghasilkan cukup banyak noise pada hasil foto. Ada baiknya bila dalam tahapan merencanakan membeli / mengupgrade kamera , gunakanlah jenis jenis terbaru dari kamera DSLR , karena selain ISO sensitivitas yang cukup tinggi ,fitur2x yang dihasilkan juga jauh lebih canggih .

Lensa

Semuanya bergantung dengan venue, posisi pengambilan gambar dan juga tingkat intensitas pencahayaan di panggung. Ada baiknya kita menggunakan lensa dengan Aperture / Diafragma yang besar ( f2.8 kebawah ) . Namun kadang harga dari lensa beraperture besar kurang bersahabat bagi fotografer pemula seperti saya. Hal ini bisa diakali dengan menggunakan prime lensa 50mm f1.8 yang relative cukup terjangkau. Saat ini saya menggunakan lensa Tamron 17-50mm f2.8 untuk lensa wide, Tokina 12-24 f4.0 untuk ultrawide dan Canon EF 70-200 f4.0 L/USM untuk lensa tele.

Tetapi lensa terakhir ini jarang digunakan bila kita berada di bibir panggung , karena kebanyakan jarak antara fotografer dan artis itu sangat dekat, bisa jadi hanya 1 M saja. Jadi kalau memang nantinya kita berada tepat di bibir panggung, banyaklah gunakan lensa Wide atau lensa fix / prime lens dengan Diafragma besar.. Seperti fotografi pada umumnya, kuncinya adalah cahaya. Pencahayaan bagus, pose yang pas, posisi pengambilan yang tepat , anda akan mendapatkan foto yang sempurna .

Rekomendasi Lensa dan Kamera

Berdasarkan pengalaman dan berdiskusi dengan sesama penggiat fotografi. Ada beberapa jenis kamera dan Lensa yang bisa saya rekomendasikan untuk digunakan pada foto konser . Kebanyakan gears dan peralatan fotografi memang cukup mahal, tapi dengan pemilihan yang tepat, kita bisa mendapatkan peralatan yang sesuai dengan budget dan kantong kita . Mohon maaf karena saya pengguna Canon, saya rekomendasikan gears kebanyakan merk Canon (bukan promosi :D )

Fix Lens / Prime Lens

Fix Lens yang direkomendasikan adalah Canon EF 50mm f1.4 , karena diafragma yang cukup besar ini bisa menangkap moment yang baik selama pertunjukan. Bila terasa kurang pas dari sisi komposisi., nantinya pada saat post-processing bisa diproses lebih lanjut. Jenis lensa fix yang digemari oleh fotografer lainnya adalah EF 50mm f1.8, lensa yang terkenal dengan ketajamannya dan harganya relative terjangkau ini bisa mencover kebutuhan kita akan bukaan/ aperture yang besar.

Wide Lens ( lensa wide )

Lensa utama yang sangat direkomendasikan oleh banyak fotografer di dunia adalah Canon EF 24-70mm f2.8 L USM dan Canon 16-35mm f2.8 L USM dari Canon yang bisa mengcover range dari sisi wide ke medium range, sangat baik performa nya untuk low-light lens. Tapi lensa ini baik untuk full frame body, misalnya EOS 5D atau EOS 1D yang tentunya cukup mahal harganya. Bila kita masih menggunakan kamera dengan crop factor APS-C, akan terasa kurang wide, maka alangkah baiknya kita menggunakan lensa lain, saya rekomendasikan jenis lensa Canon EF-S 17-55mm f2.8 IS USM atau Canon EF 17-40mm f4.0L USM. USM adalah teknologi ultrasonic motor yang terdapat pada lensa untuk mempercepat proses autofokus yang sangat berguna untuk mengcapture moment aktifitas di panggung Bila terasa kedua lensa itu tidak sesuai dengan kantong, ada baiknya beralih ke lensa 3rd party yang memiliki kualitas dan ketajaman relative seimbang dengan lensa tersebut adalah Tokina 16-50mm f2.8 dan Tamron 17-50mm f2.8.

Lensa Tele

Lensa Canon EF 70-200mm f2.8L IS USM jelas merupakan pilihan utama, disamping fitur telephoto yang prima, diafragma yang cukup besar dan lensa seri L yang merupakan lensa dengan kualitas terbaik yang dikeluarkan oleh pihak Canon menjadi jaminan ketajaman dari lensa ini. Thus, apakah fitur IS diperlukan ? Ya jelas diperlukan, tapi fitur IS ini adalah image stabilizer yang menghindari camera shaking atau goyangan pada kamera terutama pada kecepatan pengambilan dengan rana rendah, maka IS ini akan sangat berguna. Pada concert photography yang diutamakan adalah kecepatan Autofokus dari lensa yang membantu ‘freeze’ dari objek sehingga kualitas foto menjadi tajam, sehingga fitur USM akan jauh lebih berguna dibanding fitur IS pada lensa. Nantinya cukup menggunakan lensa Canon EF 70-200mm F2.8 L USM atau bisa dengan menggunakan Canon EF 70-200mm f4.0 L USM yang paling murah diantara seri lensa zoom dari Canon.

Body Kamera

High ISO adalah kuncinya, kita harus memperhatikan fitur dari lensa ini. Selain dari fitur High ISO, bila kamera kita memiliki kemampuan Spot atau Partial Metering hal ini adalah nilai tambah sendiri, karena kamera kita memiliki kemampuan untuk menyeleksi area dengan intensitas cahaya lebih dibanding yang lain yang cocok untuk lowlight photography. Body Kamera DSLR saat ini sudah banyak mengcover fitur fitur diatas, diantaranya Canon EOS 40D atau yang terbaru EOS 50D, di sisi pemula bisa mulai dengan Canon EOS 450D atau di sisi professional bisa dengan Canon EOS 5D mkII sampai EOS -1Ds Mark III .
Tapi bila budget kita tidak sampai membeli kamera SLR, maka kamera prosumer seperti Canon G10 , Panasonic Lumix Fz50 cukup baik untuk menutupi kebutuhan anda akan body dan lensa yang cukup baik untuk pemotretan panggung.

Setting pada Kamera

ISO ISO adalah nilai ukuran banyaknya cahaya yang masuk ke dalam kamera akan direkam oleh Sensor (misalnya CMOS atau CCD), sehingga akan menghasilkan gambar. ISO adalah kepekaan dari Sensor terhadap cahaya. Semakin tinggi ISO nya, semakin peka sensornya, sehingga gambarnya akan semakin terang. Yang sering terdapat di dalam kamera digital saat ini adalah ISO 100, ISO 200, ISO 400, ISO 800, IS00 1600, ISO 3200. Jadi misalnya ketika Anda menggunakan ISO 200, maka hasil foto tadi akan lebih gelap dibanding saat menggunakan ISO 1600, semua diasumsikan settingan lain tidak ada yang kita ubah sama sekali dan kondisi cahaya di sekitar objek sama.
Untuk setting foto panggung, biasanya menggunakan ISO tinggi, mulai dari ISO 800 , tapi bila pencahayaan kurang, kita bisa naikkan nilai ISO kita ke nilai yang lebih tinggi, sesuai setting kamera kita, misalnya ke nilai 1600,3200 ,6400. Walaupun banyak noise dan grainy yang dihasilkan, hal ini nanti kita bisa kita perbaiki pada proses post processing.

Metering

Jika setting kamera kita terdapat setting untuk mengubah tipe metering pencahayaan, ada baiknya kita ubah ke tipe spot metering. Bila tidak tersedia, tipe partial metering bisa digunakan, hal ini untuk memberikan tingkat kesensitifitasan kamera pada area yang terkena cahaya, sehingga lampu background tidak akan mempengaruhi tingkat exposure dari objek foto. Biasanya partial metering dan spot metering berguna untuk meningkatkan detail objek ketika artis terkena lampu sorot ( spotlight) dari sisi depan, contoh konser Malevolent Creation dan As I Lay Dying.

Aperture / Diafragma

Didalam lensa terdapat istilah bukaan Diafragma atau disebut Aperture yang berguna untuk mengatur jumlah cahaya yang bisa masuk ke dalam kamera. Bukaan-nya semakin diperbesar, maka cahaya yang masuk akan semakin banyak dan hasil foto akan semakin terang, dan tentunya bila bukaannya semakin diperkecil, maka cahaya yang masuk akan semakin sedikit dan hasil foto akan semakin gelap. Untuk memberikan input cahaya sebanyak mungkin pada kamera, maka bukaan aperture atau diafragma harus besar, atau nilainya lebih kecil dari f2.8. Intinya dengan kondisi pencahayaan terbatas dan kita harus mengambil moment gerakan dan aktifitas di panggung, kuncinya kembali pada bukaan diafragma yang harus besar. Perlu diingat juga, bila kita menggunakan lens-kit bawaan dari body camera, kita hanya memiliki f3.5- 5.6 yang sebenarnya kurang baik bagi pemotretan panggung. Faktor post-processing yang berperan sekali bila kita mengandalkan lens-kit untuk pemotretan ini

Shutter Speed / Kecepatan Rana

Dalam situasi low light , biasanya kita menggunakan tripod untuk mendapatkan foto dengan exposure cukup baik. Namun dalam foto panggung tentunya hal ini tidak dimungkinkan. Nilai Shutter Speed yang direkomendasikan oleh beberapa artikel di internet khusus untuk foto panggung ini sama dengan action shot , yaitu minimal di angka 1/50 – 1/60 detik, makin cepat nilai kecepatan rana ini maka moment yang didapat akan makin baik dan tentunya lebih tajam. Tetapi biasanya kompensasi dari hal itu semua tergantung nilai dari aperture / diafragma diatas. Di dalam situasi seperti ini, tak jarang kita mendapatkan hasil foto yang ‘shaking’ atau kurang tajam . Hal ini diakibatkan oleh nilai kecepatan rana yang tidak bisa mendapatkan ‘freeze’ moment dari aktifitas yang ada di panggung.
Memang, pada akhirnya nantinya kita bisa naikkan kontras, level dan saturasi warna bila mendapatkan gambar yang underexpose, namun ada baiknya kita mendapatkan foto dengan kualitas terbaik, sehingga tidak sulit pada post processing

Setting kamera - Aperture Priority (AV) dan Shutter Priority (TV) ?

Jika kita masih belum terbiasa dengan setting full Manual di kamera kita, coba lihat di kamera kita, adakah tulisan AV yang berarti Aperture Priority atau TV – Speed Priority? Bila terdapat 2 setting tersebut, pertama coba mengambil gambar dengan AV, ubah bukaan lensa ke nilai maximum, misalnya 2.8 atau 1.8 , apakah anda mendapatkan foto yang baik ? AV atau aperture priority adalah setting semi otomatis dengan menggunakan pengaturan nilai Diafragma secara manual, dengan setting Kecepatan rana secara otomatis. Biasanya bila kita melakukan foto panggung di malam hari, setting ini kurang dapat digunakan. GUnakanlah setting TV / Speed Priority yang memberikan kita pengaturan Aperture secara otomatis namun kita bisa mengatur nilai kecepatan rana / shutter speed nantinya.
Bila ternyata foto yang diambil masih ‘underexposure’ tambahkan nilai Exposure Compensation . .Di dalam mode TV ini, anda memilih shutter speed secara manual dan meter kamera anda akan memilih aperture secara otomatis. Sama dengan Aperture Priority tetapi kali ini yang anda prioritaskan adalah kecepatan, dalam kata lain yang anda bisa ngatur itu adalah kecepatan rana dan kamera anda akan mengatur Aperture secara otomatis .

Teknik pengambilan Foto

Konsep teknik pengambilan foto pada foto panggung, didasarkan pada teknik action shots yang lebih dikenal dengan konsep Panning. Pada dasarnya panning ada dua jenis :
a. FREEZE MOTION = Capture moment gerakan yang terekam dalam foto,sehingga objek seakan ‘terjebak’ dalam suatu moment atau ‘freeze’
b. IMPLYING MOTION = Capture moment yang ada tapi menghasilkan flowing effect, yang bersifat memberikan efek gerakan

Teknik pengambilan foto panggung dapat dimaksimalkan penggunaan Shutter Priority ini dalam 2 teknik tadi. Freeze Motion biasanya diambil dalam kecepatan tinggi diatas 1/100 . SedangakN Implying Motion bisa didapatkan dengan kecepatan sedikit lebih rendah dibandingkan Freeze Motion, biasanya 1/25 – 1/50 . Sering seringlah melihat hasil dari foto dan moment yang diambil, sehingga kita bisa mendapatkan kualitas foto yang terbaik dari moment yang ada. Ingat dalam foto panggung, tidak semua moment bisa berulang di satu kesempatan. Kadang moment itu bisa lepas begitu saja ketika anda mendapatkan kualitas hasil foto yang tidak maksimal. Semua foto digital akan memiliki EXIF data yang tersimpan selama foto tersebut tidak diretouch secara drastis dan touch up yang berlebihan. Ada baiknya juga kita mengambil semua foto dalam kondisi colorful . Sehingga nantinya kalaupun setting warna tidak kita inginkan kita bisa ubah ke setting warna sephia dan lainnya. Sehingga kadang ada yang merekomendasikan untuk memotret dengan RAW format, atau JPEG maximum, sehingga tidak menyulitkan dalam pengolahan foto nantinya.

Tips dan trik

Pelajari kondisi panggung dan tata cahaya Saya sering berpikir bahwa concert photography adalah sebuah tantangan yang mengharuskan kita mengambil foto dan moment dengan cepat sesuai karakter musisi dan artis yang sedang tampil, dan tentunya ‘under pressure’ baik dari kondisi tak terduga, akses yang terbatas juga blocking dari suasana dan orang sekitar kita. Oleh karena itu, kita harus bisa memanfaatkan kondisi tersebut untuk mendapatkan beberapa foto dengan kualitas yang baik dengan mempelajari terlebih dahulu secara singkat, kondisi panggung, tata cahaya dan posisi dimana kita berdiri untuk mendapatkan moment yang tepat.

Disamping itu, biasanya tata cahaya dan lampu di panggung memiliki pola atau patterns yang bisa ditebak seiring dengan flow dari konsep pertunjukan. Kita harus bisa mengambil moment yang tepat dari pola tata cahaya tersebut., tentunya dengan timing dan waktu yang pas pula. Perhatian kita harus tercurah pada lighting yang ada, jangan sampai mengganggu ekspresi dari artis atau objek yang akan kita ambil fotonya. Biasanya struktur dari tata lampu dan tata cahaya akan mengikuti lagu yang dibawakan oleh sang artis, sehingga ekspresi dan alur gerak dari sang artis akan sesuai dengan pola dari tata cahaya yang ada dan hal ini memberikan pattern atau pola yang menarik dan kadang tidak terulang di lagu berikutnya. Ada baiknya juga menonton DVD atau rekaman konser sang artis untuk mempelajari arah gerakan dan tata cahaya yang biasanya menjadi ‘trade mark’ dari seorang artis di suatu pertunjukan. Fotografer yang berpengalaman di foto panggung ini tentunya akan dapat menangkap moment yang dapat menggabungkan nilai estetika yang melingkupi tata cahaya, alur gerak sang artis dan juga kondisi panggung yang ada .

Pelajari Ritme dan flow pertunjukan / Visual Rhythm Seperti telah disebut diatas, bahwa mengambil moment pada foto panggung ini gampang gampang sulit, karena kita harus dihadapkan dalam beberapa keterbatasan. Tips dari saya, biasakanlah mempelajari rekaman pertunjukan dari artis yang bersangkutan, biasanya artis akan memiliki setlist standar yang dapat kita pelajari arah gerak dan ekspresi yang bisa terekam dengan baik . Bila kita belum sempat mengapresiasi rekaman pertunjukan sang artis, ada baiknya kita langsung merekam secara utuh konsep dari pertunjukan mereka di lagu pertama. Biasana fotografer akan berebutan untuk mengambil momen di lagu pertama . Namun justru di lagu pertama ini biasanya tata lampu belum maksimum dan artis masih beradaptasi dengan kondisi panggung sehingga ekspresi belum maksimal, nah kesempatan anda untuk mempelajari situasi dan mencoba setting dari kamera, apakah speed sudah cocok, aperture sudah OK, exposure compensation sudah pas ..dan lainnya.

Gesture dan bahasa tubuh dari seorang artis biasanya ditunjukkan juga pada setiap penampilan mereka. Ada yang berkarakter diam di tempat, atau lincah bergerak dari ujung panggung ke ujung yang lain. Hal ini lah yang perlu kita rekam dengan baik, ambillah moment tanpa mengganggu dan ‘blocking’ sudut bidik / angle pengambilan foto fotografer lain. Tetap tenang, sabar dan tidak usah terburu buru dalam merebut angle atau sudut bidik tertentu untuk mengambil sebuah moment. Konser rock biasanya penuh dengan action dan expresi, disini moment yang bagus bisa diambil misalnya ketika sang penyanyi / vokalis mengajak penonton untuk bernyanyi pada chorus, atau moment gitaris meloncat, atau ada yang stage diving dan lain nya. Proses bahasa tubuh dan moment yang ada selama pertunjukan akan terekam secara baik bila kita dapat memanfaatkan flow / ritme pertunjukan dengan sudut pengambilan yang kita dapatkan. Kita bisa pindah posisi ke kiri – kanan – depan panggung selama hal itu tidak mengganggu orang lain. Pada akhirnya kita bisa mendapatkan foto foto yang artistic dan atraktif dari pertunjukan tersebut.

Etiquette

Etika dalam melakukan pengambilan gambar atau foto biasanya tak lepas dari attitude seorang fotografer, just be nice pada orang sekitar kita, sebab ini bukan pertunjukan milik kita dan kita sangat beruntung mendapatkan posisi tepat di depan panggung yang kadang didapat secara gratis gara gara kita miliki ID pers .Bila kita mengambil foto dari arah penonton, ada baiknya kita mengambil dari arah depan secara frontal terhadap panggung dan jangan lupa permisi dengan orang di sekeliling kita yang mungkin terganggu dengan aktifitas kita.

Jika anda ingin pindah lokasi ke kiri – kanan panggung, coba lah tepuk pundak orang di sekitar kita dan bilang ‘ permisi mas’ atau ‘maaf’ sehingga kita bisa bergerak berpindah tempat ke area baru untuk mendapatkan ‘angle ; sudut yang berbeda. Jika kita berlaku seperti itu, pasti kita dihargai oleh fotografer lain. Tetapi jika kita berlaku main seruduk kiri – kanan dan tanpa basa basi pindah angle dan melakukan ‘blocking’ terhadap angle orang lain hal tersebut tentu saja ‘annoying’ dan mengganggu sekali, dan justru hal ini lah yang sering saya temui di ‘pit’ bibir panggung pertunjukan akhir akhir ini, terutama konser rock.
Dan terakhir, kita harus menghargai tim keamanan / security di panggung pertunjukan. Jika mereka menyuruh kita untuk tidak mengambil foto , ya sudah berarti waktu memotret kita sudah selesai, tinggal masukan kamera anda pada tas kamera dan enjoy the rest of the show

Post Processing

Biasanya post processing hanya proses pengaturan level ,kontras dan saturasi warna, Perubahan White Balance juga masih dimungkinkan bila foto tersimpan dalam format RAW images.

Penutup

Semoga tulisan singkat ini bisa menjadi wacana dan bantuan bagi penggiat fotografi panggung, namun tak lepas dari hal itu semua ini hanya ‘sharing’ saja dan tidak bersifat menggurui. Wilujeng hunting photo dan salam jepret ..semoga mendapatkan moment terbaik dari foto foto anda .. selamat berburu

10 Photo Keren Dengan Kecepatan Tinggi

,
Fotografer dapat melakukan beberapa hal yang sangant keren
dengan kamera mereka. Segalanya dari fotografi makro untuk menangkap kecepatan tinggi hampir seketika saat pada waktunya. Sebanyak mungkin butuh peralatan yang cukup berat untuk menangkap momen-momen yang sebenarnya datang keterampilan untuk dapat mengenali kapan saat-saat yang mungkin terjadi dan kemudian menangkap mereka di camera
dan photo photo di bawah ini di tangkap dengan kecepatan yang sangat tinggi


10. YodaClick to open spoiler!


[Close]


9. Fetch RedClick to open spoiler!


[Close]


8. WaterClick to open spoiler!


[Close]


7. Popping Soap BubbleClick to open spoiler!


[Close]


6. Pabst + Hollow PointClick to open spoiler!


[Close]


5. Water Sound FiguresClick to open spoiler!


[Close]


4. Triple ImpactClick to open spoiler!


[Close]


3. LiquifyClick to open spoiler!


[Close]


2. 3 Waterballons + BulletClick to open spoiler!


[Close]


1. A SplashClick to open spoiler!


[Close]


nah itu semua photo photo yang di ambil dengan kecepatan tinggi..
gmana menurut kalian semuanya

Pantai Citepus Palabuhanratu

,
Pantai Citepus menjelang Malam

Istilah-istilah Fotografi

,
Daftar Istilah dalam Fotografi
APS: Advanced Photo System
DIL : Drop in Loading
CID : Cartridge Identification number
FID : Film strip Identification number
USC : Uniform Sigma Crystal/kristal sigma seragam
Kristal sigma : Butir-butir perak halida
AFS : Auto Focus Silent Wave Motor
AFD : Auto Focus Distance Information
DIR : Development Inhibitor Releaser
SPD : Silicon Photo Diode
LCD : Liquid Crystal Display
LED : Light Emitting Diode, lampu
ISO/ASA : Derajat sensitivitas film
ISO : International Standart Organization
ASA : American Standart Association
DIN : Deutsche Industry Norm
NiMH : Nikel Metal Hydride
NiCd : Nikel Cadmium
DRAM : Data Random Acces Memory
RISC : Reduce Intruction Set Computer
CCD : Charge Couple Device (pada kamera digital)
CPL : Circular Polarizing
USM : Ultrasonic motor

ESP : Elektro-Selective Pattern (Sistem pengkuran cahaya otomatik, di saat kondisi kesenjangan kecerahannya sangat besar

SLR : single Lens Reflek, kamera lensa tunggal yang menggunakan cermin dan prisma

TLR : Twin lens Refleks, kamera yang menggunakan dua lensa , satu untuk melihat, lainnya utnuk meneruskan cahaya ke film
Lens Mount : Dudukan lensa

MF : Manual Fokus
AF : Auto Fokus
Fps : Frame per second:, satuan kecepatan pengambilan gambar dalam gambar perdetik

DOF : Depth of Field;ruang tajam, merupakan jarak, dimana gambar masih terlihat tajam/focus, beragntung pada: difragma, panjang lensa dan jarak objek

GN : Guide number; kekuatan cahaya blitz merupakan perkalian antara jarak (dalam meter atau feet) dan diafragma

AR Range : Tingkat terang cahaya dimana system aotufocus masih dapat bekerja, dalam satuan EV

EV : Exposure Value; kekuatan cahaya. Sample, EV=0 kekuatan cahaya pada difragma f/1,0 kecepatan 1 detik

Exposure mode : Modus pencahayaan, pada umumnya ada 4 tipe: manual, Aperture priority, Shutter priority dan Programed (auto)

Aperture : Diafragma

Lens Hood : Tudung lensa

Aperture priority : Prioritas pengaturan pada diafragma, kecepatan rana otomatis

Shutter : Rana

Shutter Priority : Prioritas pengaturan pada kecepatan rana, diafragma otomatis

Exposure compensation :Kompensasi pencahayaan, membuat alternatif pencahayaan dari normal menjadi lebih atau kurang

Flash Exposure Compensation : Kompensasi pencahayaan blitzt

Metering: Pola pengaturan cahaya, biasanya terbagi dalam 3 kategori, centerweighted, evaluative/matrix, dan spot

Center weighted Metering : Pengukuran pencahayaan pada 60% daerah tengah gambar

Evaluative/Matrix : Pengukuran pencahayaan berdasarkan segmen-segmen dan presentase tertentu

Spot : Pengukuran pencahayaan hanya pada titik tertentu

View finder : Jendela bidik

Built in Dioptri: Dilengkapi dengan pengatur dioptri (lensa+ atau – bagi mereka yang berkacamata)

Eye piece Blind : Tirai penutup jendela bidik

Interchangeable Focusing Screen : Fasilitas untuk dapat mengganti focusing screen

Focusing screen : Layar focus

Bracheting : Pengambilan gambar yang sama menggunakan pengukuran pencahayaan yang berbeda

Flash Sync : Sinkron kilat, kecepatan maksimum agar body dan flash masih bekerja harmonis

TTL: Through The Lens, Sistem pengukuran pencahayaan melalui lensa

Remote Flash : Melepaskan lampu kilat dari badan kameranya dan meletakkannya si duatu tempat untuk mendapatkan efek foto yang diinginkan

Bounce : Cahaya lampu kilat yang di pantulkan ke langit-langit atau bidang lain sehingga cahaya menerangi objek secara merata

Slave unit : (Lampu kilat + mata listrik/elctric eye); adalah alat abntu yang sanggup menyalakan lampu kilat bila mata itu menerima sinar dari lampu kilat lain

Wireless TTL : Sistem pengukuran TTL tanpa melalui kabel

Multiple exposure : Fasilitas pemotretan berulang pada fram eyang sama

Pupup Flash : Blitz kecil, terbuat menyatu dengan body

Stop : Satuan pencahayaan, 1 stop sama dengan 1 EV

Red Eye Reduction : fasilitas untuk mengurangi efek mata merah yang biasa terjadi pada pemotretan menggunakan blitz pada malam hari

PC terminal : Terminal untuk blitz di luar hot shoe

Hot shoe : Kaki blitz

Mirror Lock up : Pengunci cermin, agar getaran dapat dikurangi pada saat rana bergerak

Shiftable program : Pada mode program, exposure setting dapat diubah secara otomatis dalam EV yang sama, misalnya dari 1/125 menjadi 1/250 detik, f 5.6 dmenjadi f 11

Second Curtain Sync : Fasilitas untuk menyalakan blitz sesaat sebelum rana menutup

Shutter release : Pelepas rana

Self Timer : Alat penangguh waktu pada kamera

Vertical Grip : Alat pelepas rana utnuk pengambilan secra vertical tanpa harus memutar tangan

Data Imprint : Fasilitas pencetakan data tanggal pada film
Reloadable to last frame: fasilitas untuk mengembalikan film yang telah digulung di tengah ke posisi terakhir yang terpakai

Fill In flash : Blitz pengisi, dalam kondisi tidak memerlukan blitz, blitz tetap dinyalakan untuk menerangi bagian-bagian yang gelap seperti bayangan

Intervalometer : Fasilitas epmotretan otomatis dalam jarak waktu yang tertentu

Multispot : Pengukuran pencahayaan dari beberapa titik

Back : Sisi belakang kamera, berfungis pula sebagai penutup film

Bayonet : Sistem dudukan lensa yang hanya memerlukan putaran kurang dari 90 derajat untuk pergantian lensa

Bulk film : Film kapasitas 250 exposure

Wide lens : lensa lebar, mempunya jarak titik bakar yang pendek, lebih pendek dari 50,,, biasanya:
· 16-22mm (lensa lebar super)
· 24-35mm (lensa lebar medium
· 6-15mm (lensa mata ikan)

Push : Meningkatkan kepekaan film dalam pemotretan, missal dari ISO 100-200/lebih

Pull : kebalikan dari Push

Main light : Cahaya pengisi/tambahan

Foto wedding : Potraiture berpasangan (menciptakan rekaman gambar yang romantisme, baik dari posenya maupun dari suasananya
Foto wedding terbagi 2 yaitu:
· Neo Classic Potraiture, ialah bentuk visual foto berpasangan yang beraura romantis

· Classic wedding, ialah bentuk foto berpasangan yang harus menjadi kenangan

Blouwer : Kipas angin yang digunakan pada pemotretan model untuk menghasilkan efek angin

Reverse ring : digunakan untuk memasang lensa yang di balik, untuk membuat lensa makro alternatif agar cahaya yang masuk tidak bocor

Golden section : Potongan kencana; Hukum komposisi yang mengatakan bahwa keselarasan akan tercapai kalau suatu bidang adalah kesatuan dari 2 bidang yang saling berhubungan

Komposisi : susunan garis, bidang, nada, kontras dan tekstur dalam suatu format tertentu

Siluet : Teknik pencahayaan untuk menampilkan bentuk objek tanpa menunjukkan detilnya

Framing : Pembingkaian objek untuk memberi kesan mendalam/ dimensi objek foto

Panning : Teknik pengambilan gambar dengan kesan gerak (berubahnya latar belakang menjaid garis-garis sementara objek utama terekam jelas

Sandwich : Teknik menggabungkan foto

Cross process : Proses silang, biasanya di lakukan pada film positiv (E6) ke film negatif (C 41), sehingga menimbulkan warna- warna baru pada foto

Esai foto : (Biar foto yang bicara), merangkai foto menjadi cerita bertema

Bokeh : Blur (bahasa jepang)
 

Masyarakat Foto Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger Templates